Jumat, 04 September 2015

Sejarah LAM FH-Unsrat



SEJARAH LEMBAGA ADVOKASI MAHASISWA
            Suatu sikap yang kritis dari beberapa mahasiswa yang tergabung dalam dua Perguruan Tinggi di Sulawesi Utara yaitu Perguruan Tinggi Universitas Sam Ratulangi Manado dan Perguruan Tinggi Universitas Kristen Tomohon yang pada tanggal 29 Juni 1998 adalah hari bersejarah bagi bangsa Indonesia yang mana terjadi pengalihan Rezim Orde Baru secara total yang diganti oleh era Reformasi di Indonesia. Maka dengan itu disertai perubahan dalam segala bidang tatanan kehidupan bangsa dan Negara Indonesia. Sehingga lewat keterbebanan intelektual maka dengan ini beberapa mahasiswa yang tergabung dalam dua perguruan tinggi di Sulawesi Utara mendeklarasikan suatu wadah yang dinamakan Lembaga Advokasi dan Pemberdayaan Masyarakat.

1.      MASA ORDE LAMA    
Pada 1999 Fakultas Hukum Unsrat memandang wadah ini sangat esensial. Maka dengan sendirinya memisahkan diri dari gabungan Perguruan Tinggi ke bagian Fakultas Hukum Unsrat yang sekarang dikenal dengan nama Biro Lembaga Advokasi Mahasiswa Fakultas Hukum Unsrat dengan mengangkat Stenly Mawati 1999-2001 sebagai ketua pertama. Pada masa pembentukan ini penyusunan desain organisasi dibentuk. Progres belum selesai sehingga terus berlanjut pada periode berikutnya oleh Samuel Bentian periode 2002-2003, Stenly Lontoh periode 2003-2004, Jolly Tumiwa periode 2004-2005, Frank Umboh periode 2005-2006, hingga pada masa Ester Djuadi periode 2006-2007 memimpin LAM dalam kondisi in the track.

2.      MASA ORDE BARU
Pada masa baru ini LAM mengalami berbagai perubahan dan penyesuaian dangan keadaan baik pada arah politik, pembangunan dan kegiatan-kegiatan. Sistem yang baru mulai diterapkan. Dengan kepemimpinan dimulai oleh Siska Poae periode 2007-2008, dan terus berlanjut hingga Olivia Kembie periode 2008-2009, Prisiliia Tarema periode 2009-2010, Carolina Hutapea periode 2010-2011 dan pada masa kepemimpinan Ryando Tuwaidan periode 2011-2012 membawa LAM mencapai titik puncak Masa Keemasannya (The Golden Age) dimana tata aturan dan kegiatan yang diamanahkan tersusun rapih dan berjalan maksimal. LAM menempati posisi puncak dalam predikasi organisasi mahasiswa intra kampus. Belanjut pada masa kepemimpinan Gorby Tahitu periode 2012-2013 sampai Brian Tambuwun 2013-2014. Namun, di akhir-akhir masa ini, LAM terutama dalam internalnya terjadi penurunan yang cukup signifikan sehingga berpengaruh pada pengembangan kemajuan LAM.

           3.      MASA REFORMASI-REVOLUSI
Sempat terjadi penurunan grafik pada saat transisi kedua masa ini. Masa ini adalah masa yang sangat sulit dimana segala keadaan menjadi tidak pasti, namun semangat yang Reformasi-Revolusioner dengan terpilihnya Ketua LAM Justisi Devli Wagiu periode 2014-2015, mengetahui kelemahan-kelemahan sektor-sektor inti yang di wariskan maka dari itu reformasi-revolusioner disususun pada pokoknya yaitu: 
1.      Reformasi Fisik Sekretariat
2.      Reformasi Administrasi
3.      Reformasi Arah politik
Dengan tiga acuan ini tiap-tiap bagian Reformasi-Revolusioner ini disusun secara sistematis dan terencana dimulai pada Reformasi Fisik Sekretariat segala peralatan dan desain sekretariat diperbaiki dan diperbaharui, dilanjutkan dengan reformasi Administrasi. Menjawab tiga pokok itu maka empat divisi dalam LAM:
1.      Divisi bidang Konsultasi dan Advokasi
2.      Divisi bidang Pengkajian Produk Perundang-undangan
3.      Divisi bidang Pendidikan dan Pelatihan Kemahiran Hukum
4.      Divisi bidang penelitian dan pengembangan
 divisi-divisi dalam LAM di lakukan penambahan dan pergantian nama yaitu:
1.      Divisi bidang Hubungan Masyarakat dan Penerangan
2.      Divisi bidang Advokasi dan konsultasi
3.      Divisi bidang Pendidikan dan Pelatihan
4.      Divisi bidang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Hukum
5.      Divisi bidang Sekretariat dan Arsip
6.      Divisi bidang Ekonomi dan Pengembangan Usaha-usaha Kreatif
Diharapkan dengan dibantu oleh enam (6) divisi yang baru dangan program kerja yang baru pula mampu melaksanakan amanat Pedoman Umum Pelaksanaan Organisasi serta keinginan dan semangat dari Reformasi-Revolusi pada anggota LAM yang terus berkobar.
Namun dengan kesadaran diri Ketua LAM merasa bahwa dengan selesainya studi di Fakultas Hukum UNSRAT berarti secara otomatis hak keanggotaan LAM hilang dan berubah menjadi ke ALUMNI LAM, maka dari itu pada tanggal 17 Agustus 2015 bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia, Ketua LAM menyatakan pemunduran dirinya dengan dikeluarkannya Surat Perintah Ketua LAM no 1 tahun 2015 yang memberi perintah kepada kawan Fredrik Falen Wongkar selaku Wakil Ketua I untuk mengambil alih pemerintahan serta meneruskan perjuangan Reformasi-Revolusioner LAM yang sedang berjalan yang dimana pada akhir pidato pertanggungjawabanya ditutup dengan kata-kata “Cita-citaku setinggi gunung kelabat tapi sayang kakiku hanya sampai kumelembuai (airmadidi).
Ketua LAM Justisi Devli Wagiu sempat menerbitkan BUKU I (Buku Pedoman Teknis Kegiatan dan Administrasi) dengan tim penyusun yang dipimpin oleh Tony Gideon Bella dan memberikan saran kepada Pelaksana Tugas Ketua LAM Fredrik Falen Wongkar untuk meneruskan program penyusunan BUKU II dan BUKU III, akhirnya  BUKU II (Manifesto Politik Lembaga Advokasi Mahasiswa), dan BUKU III (Act of Conduct/Kode Etik LAM) dapat diterbitkan oleh Pelaksana Tugas Ketua LAM Frederik Falen Wongkar, dengan ketiga buku ini terbit sangat membantu menstabilkan jalannya Reformasi-Revolusioner dalam administrasi, hukum, dan ekonomi serta perbaikan mentalitas dalam keanggotaan.
Kawan Frederik pula dengan melihat keadaan-keadaan serta dinamika yang ada mengeluarkan struktur devisi baru dengan ditambahkannya dua divisi yaitu:
1.      Divisi bidang Teknologi dan Informatika
2.      Divisi bidang Kesejahteraan dan Almuni.
Dengan jalannya divisi-divisi ini maka setiap permasalahan yang terjadi serta program-program kerja jangka panjang dapat tertampung dan terlaksana.
Hasil daripada Reformasi-Revolusioner serta sejarah pembaharuan LAM yang mampu melewati masalah yang besar dapat dirasakan dalam pembentukan mental keanggotan LAM yang kokoh, kuat dan tak tergoyahkan dengan semangat dasar ialah gotong-royong untuk menuju pada kesejahteraan umum.

Daftar Ketua Lembaga Advokasi Mahasiswa
1999-2002  Stenly Mawati
2002-2003  Samuel Bentian
2003-2004  Stenly Lontoh
2004-2005  Jolly Tumiwa
2005-2006  Frank Umboh
2006-2007  Ester Djuadi
2007-2008  Siska Poae
2008-2009  Olivia Kembie
2009-2010  Pricilia Tarema
2010-2011  Carolina Hutapea
2011-2012  Ryando Tuwaidan
2012-2013  Gorby Tahitu
2013-2014  Brian S. Tambuwun
2014-2015  Justisi D. Wagiu
2015-          Fredrik F. Wongkar (Plt.)

2 komentar: